LIFE LIFE LIFE

we do nothing except trying alive

Rabu, 28 Juli 2010

Tentang Audrey (Lanjutan.)

Aku duduk termenung tanpa tau harus berpikir apa.
Tak pernah lagi kumau bertemu dengan makhluk itu lagi setelah saat itu.
Sulit bagiku memaafkan orang seperti dia.
Sayangnya justru kepadanyalah aku terlalu cinta.
Mengapa kutak hanya cinta kepada Mengbo saja?
Jelas ia yang ada di dekatku,
jelas ia yang perasaannya tak pernah ditutupi kepadaku.

Mengapa harus si Andre gila itu?

Aku juga sering tak habis pikir pada diriku sendiri ini.
Dilihat darimanapun, tak ada yang baik dari seorang Andre Matanatua Siahaan itu.

Ia selalu kasar terhadapku meskipun sebenarnya ia sedang mengurusiku..
Ia tak pernah berhenti menghubungiku, setiap hari, untuk menanyakan kondisiku..
Saat bertemu denganku, ia selalu langsung menghampiriku, menarik paksa tanganku ke arahnya, dan langsung bertanya kondisiku, aku tau lambungku terlalu sering protes, tapi bukan berarti aku harus setiap hari menerima perlakuannya itu kan?

Tiga poin saja sudah membuat aku kelelahan untuk memikirkannya.
Dan hatiku mencari-carinya.
Sumpah aku sebal.
Mengapa hati dan pikiranku sering sekali tak sejalan?

Aku harus apa?
Aku harus bagaimana?

Sudahlah,
lebih baik aku tak memikirkannya lagi.

Semuanya Semu

Kenapa aku bilang semu?
Karena aku tak tau pasti mengenai apa yang ada..

Kamu semu..
Orang-orang di sekitar aku sekarang pun semu..
Pikiranku pun ikut menjadi semu..

Itu kamu yang telah membuat semua peraturan tak tertulis di kepalaku..
Kamu yang telah berkata tak pantas seperti itu..
Berjanji seenaknya,
lalu sakit hati sendiri..
Padahal tak ada yang menyuruh!!!

Itu semuanya kamu,
yang telah menggila dan mengobrak-abrik tatanan pikiran apikku..
Membawa pergi semua paham indah akan dunia,
namun meninggalkan kelogisan dalam otakku..
Sehingga kini hanya pikiran yang selalu dihubungkan dengan fakta,
semua yang berkaitan dengan kamu!

Asal kamu tau,
tak ada sebenarnya yang seharusnya kamu tutupi dari diri kamu..
Yang kamu perlu adalah jujur pada dirimu sendiri..
Yang harus kamu tau adalah ada dunia yang bergerak di sini,
di tempat kamu berpijak..
Yang harus kamu lihat adalah hal-hal kasat mata yang sudah tak bisa kamu rasakan lagi..
Yang perlu kamu dengar adalah suara hati oranglain,
bukan lagi hanya diri kamu sendiri..
Yang perlu kamu lakukan :
Merealisasikan pikiran idealis yang cukup realis di otak cemerlangmu dan terus mengasahnya lagi dan lagi. Dunia ini tak butuh orang yang hanya bisa berkata di muka namun tak bisa membuktikan esoknya. Orang yang bisa bertahan : a survival one!

Dunia ini butuh aku yang bisa berpikir!
Aku yang akan terus menjadi lebih lebih dan lebih baik lagi menerjang dunia,
dan bertahan!
Bukan pikiran aku yang ada kamu,
melainkan aku tanpa kamu!!!


Tulisan ini terlalu semu untukku,
apalagi kamu!!!!?
 

Selasa, 20 Juli 2010

Selamat Pagi !!!

Guten morgen, alles!!
hmm, enggak tau kenapa setelah semalam dipuji kamerad Elmo dan barusan melihat blog sendiri, bawaannya jadi pengen nulis. Mengutip beberapa maksud Gabriella Alodia di blog-nya : 'kalo pengen nulis ya nulis aja'. Oke then, i'm writing.

Saya paling tidak suka kebiasaan saya yang mudah ketiduran, mudah tidak menyentuh tugas, mudah melupakan hal-hal penting, mudah teralihkan pikirannya, mudah kepikiran akan suatu hal bahkan apabila hal tersebut tidak penting, mudah percaya, mudah suka kepada oranglain, dan yang lainnya yang mungkin tidak saya ingat.

Well, saya kemudian jadi sering bertanya, what should i do then? Baru-baru ini saya semakin menyadari, pokoknya bukan berlari jawabannya. Hmm, kalo berlari di sabuga sih ngga apa, hihihihihihi. Tapi kalo berlarinya bermakna konotasi, itu baru ngga boleh. Selain karena hal-hal yang tidak kita sukai itu sebenarnya harus kita langsung hadapi, berlari itu tidak baik karena hanya akan menimbulkan masalah baru. Lebih baik meminimalisir luka daripada terlalu sombong mencoba mengambil resiko (heran ya apa hubungannya? saya juga ngga terlalu ngerti. hahahahaha. tapi ada hubungannya kok, coba ada dicari..^^)

Jawaban yang oke adalah makan! hohohohoho. Ini beneran lho!! Karena kemarin lalu riset saya sendiri membuktikan kalau saat berada di tengah-tengah makanan yang tersedia begitu banyak, hal-hal yang tidak enak di hati dan pikiran bisa sedikit terlupakan. Tapi makan terus bisa berakibat over-weight please. Oke, jawaban lain adalah menulis. Kenapa menulis? 'cause i love writing. Tapi (lagi) saya tidak suka menghasilkan tulisan yang tidak enak dibacanya. Jadi menulis itu harus menunggu ide yang tiba-tiba menyambar seperti geledek, dek dek dek. Enough. Jadi cadangan jawaban terakhir adalah tidur. Well, saya ngga mau membiarkan ada argumen lain yang bisa melawan jawaban ini. Biarkan jawaban ini menjadi penutup. Hmm, tapi (ngga tahan memberikan alasan untuk 'tidak') tidur kebanyakan bisa menyebabkan sakit kepala. Lagian emangnya mau jadi putri tidur, hahahahahahaha, ada ada saja.

emmm, sepertinya tulisan ini disudahi dulu. Karena saat menyebutkan kata tidur dalam pikiran, lalu menuliskan dan membacanya lagi membuat saya kepingin mempraktekannya, hahahahahaha. See ya!

Minggu, 18 Juli 2010

saat hari terus hujan tanpa henti

you fall down,
you fall down,
and i stay the same here..


you drop off,
and still drop,
i'm off from anything my world thing..


i love you,
i did, i do, i will always do,
'cause you are here to full fill my heart..

sudah pasrah saja

i just wanna be myself freely..

Well, akhir-akhir ini terus terpikirkan akan suatu hal, yang cukup sangat mengganjal dan menjadi fakta yang tak pernah menghantam pelan. Apa yang bisa aku lakukan untuk memperbaikinya? Hmm, biasanya aku berusaha untuk segera dan terus berusaha untuk hal tersebut. Akan tetapi kali ini aku sepertinya hanya ingin diam dan tak mau terlalu sulit untuk berpikir apapun dulu, tentunya yang berkaitan dengan hal tersebut. Mengapa begitu? Karena di satu sisi aku juga sedang ingin mencapai suatu tujuan tertentu, dan tujuan ini baru bisa dicapai dengan hal yang mengganjal ini.

Oke supaya kita semua sama-sama ngga ada yang kebingungan saat membaca tulisan ini, sebut saja masalah yang mengganjal itu Akar.

Akar ini selalu kusadari adanya. Bukannya aku tak sadar, hanya saja aku lebih sering bersikap yang bertolak belakang dengan Akar ini, jadi agar aku tak selalu terpikirkan akan Akar, aku kemudian cuek saja pada si Akar. Yah, tapi Akar memang seperti bagian dari hidupku. Hei, aku rasa ngga selamanya kita harus berusaha memperbaiki sesuatu. Terkadang kalau kita rasa sesuatu itu lebih baik saat tidak kita lakukan apapun terhadapnya, kita hanya tinggal membiarkannya. Mungkin Akar bisa dibilang seperti itu. Terpikirkan namun lebih baik tak dipedulikan demi ketenangan hati.

Aah, hal yang sama masih saja senang menghantamku. Aku seperti tak berjalan maju. Aku selalu meneriakan perubahan namun langkah ini tertahan tak melaju. Bukan ini yang kumau.

Akar, tolong aku yang kebingungan menghadapi dirimuu..
Sudah ah tulisannya.

Kamis, 15 Juli 2010

Penyaluran Akan Kegalauan Tingkat Tinggi yang Datang Tanpa Sebab

ingin berteriak
ingin menangis
keras
namun tak bisa
mampu
namun tak diperizinkan

aku mendapat aku menerima aku bersangka dan aku kecewa
pada diriku pada pertahanan diriku pada kemampuanku
ada alasan ada alasan lagi lagi dan lagi namun tak kuterima
yang ada hanya keinginan satu pihak yang begitu kuat mencuak


aku rasa memang seperti itu cara kerja reaksi dalam diriku
kala itu aku mencinta tersakiti dan menangis karena diri sendiri
selanjutnya hanyalah perulangan yang kurang lebih sama
atau ritme menyukai menghilang lalu sirna


ada kala dimana hatiku terasa begitu kosong tak berisi
ini aku menikmati kesendirianku dan idealismeku tanpa terusik
itu aku yang mendamba perasaan bergejolak tanpa kekosongan
merindu segala rupa tanpa pernah puas rasanya


dulu terjadi karena perasaan tak terbalas
perasaan yang dalam dan tercipta dengan begitu indahnya
lalu terusak begitu saja karena memang salah penciptaan empunya hati
dan perjalanan dua roda malam menjadi salah satu pelarian


kini ada tanpa sebab jelas dimana-mana
bukan hal yang aneh seperti dulu
hanya masalah biasa yang takkan pernah jauh berlari
namun sejenak membuatku mencarinya


ia adalah angin malam yang dikayuh nahkoda empat roda nyaman berkelana
yang ingin kuminta datang untuk menyembuhkan luka
luka samar tak jelas dan tak kulihat mata
namun disanalah ada kesedihan yang nyata


seringkali sampailah aku di tempat aku sudah tak tahu harus melakukan apa
dan tempat itulah muara segala gundah gulana
yang terus kupikirkan tanpa ada jeda
hingga aku tertidur pulas akhirnya

Rabu, 14 Juli 2010

Birthday Time

Well, ngga ada maksud apa apa dibalik rangkaian kata ini. Tulisan ini murni hanya sebuah tulisan, yang dibuat karena suatu pemikiran yang terlintas di pikiran si penulis. The writer is me.


Birthday, or just call it Ulangtahun, adalah saat yang paling senang aku ketahui adanya. Dulu. Karena dulu aku begitu hapal ulangtahun orang-orang yang kukenal. Aku paling senang menanti datangnya hari ulangtahunku. Paling senang begitu mengetahui ada orang yang kukenal berulangtahun. Tapi itu dulu.


Saat ada seseorang yang berulangtahun, sekarang, aku hanya cukup tahu. Okelah kalau orang ini cukup dekat denganku, aku akan lebih senang menyambutnya, atau apabila ia lebih dekat lagi, aku akan dengan senang hati merencanakan banyak hal untuk ulangtahunnya. Tapi sekarang, mostly, aku lupa tanggal ulangtahun orang-orang di sekitarku, kecuali orang-orang yang begitu dekat dan akrab denganku. Bahkan aku sudah tak seantusias itu menyambut ulangtahunku.


Akan tetapi masih ada yang tak berubah dari diriku, senang sekali merencanakan acara kejutan ulangtahun. Karena saat melihat orang yang seperti sedang berada di pusat tujuan seluruh bumi tersenyum bahagia dan tertawa senang adalah saat yang membuat kita merasakan kebahagiaan yang lebih juga. Dan aku ingin sekali ada sebuah kejutan yang mendatangiku. Well, kalau ingat bagaimana kondisi dan tanggapanku sekarang terhadap ulangtahun orang lain, cukup menyedihkan dan memalukan juga kalau aku menginginkan sebuah kejutan tiba-tiba datang.


Hmm, tapi aku juga tidak mengharapkan kejutan itu. Kenapa? Karena kalau diberi kejutan pasti kaget. Kecuali kalau kejutannya satu buah kue tart, yang mana kue tart nya adalah strawberry cheesecake nya cheesecake factory. Dibawakan oleh tujuh orang yang bersama-sama denganku menghabiskan tahun terakhir di SMP. Dengan keluarga yang kusayangi berada di belakang mereka, ikut mengawal. Beserta sahabat-sahabatku sejak SD yang ikut nimbrung ke dalam rombongan tersebut. Dan sahabat-sahabatku di kala SMA yang ternyata ikut muncul membawakan kue ekstra dengan kemilau cahaya yang tak juga kalah. Orang-orang yang penting bagiku juga ada bersama mereka. Mereka semua merencanakan semua ini bersama-sama. Lalu yang takkan ketinggalan adalah masyarakat IMG yang terikat dalam tali tak kasat mata. Kita memakan semua kue itu bersama-sama. WOW! That's a big surprise. But it just feels like in my beautiful dream.


Ada lagi kejutan yang akan membuat aku benar-benar terkejut. Kejutan tiada tara karena menurutku hal ini begitu sulit untuk tiba-tiba terwujud. 'Dia' datang ke Bandung dari Bekasi hanya demi ulangtahunku dan menjadi salah satu penyusun rencana kejutan ulangtahunku. too much wow.


Mungkin mimpinya disudahi sampai sini dulu. Mimpi tingkat tinggi memang. Mm, tapi ini ngga ada sangkut pautnya sama ulangtahun aku yang dateng sebentar lagi. Tenang aja, hanya pikiran usil, ngga ada hubungannya sama ulangtahun aku, inget ya, ngga ada hubungannya...

Jumat, 09 Juli 2010

Sebenarnya mereka siapa.. ?

Aku jadi berpikir.
Hei, kamu sebenarnya masih belum terlalu mengenal mereka lho. Hei, ingat apa yang telah kamu alami kemarin kemarin, dulu dulu. Hei, sepertinya kamu tidak jera.


Aku baru saja mengenal mereka. Rasanya dulu kami tak seperti ini, namun kini sudah jauh lagi. Aku terkadang tak mengerti ada hubungan apa di antara kami, namun rasanya semua ini cukup nyaman di hati. Apakah semua ini terjadi tanpa resiko, mungkin seperti hadiah untukku setelah bertahan kemarin lalu itu? Bukan sepertinya, karena sebenarnya tak ada hal yang tak beresiko, begitu pula dalam hal ini. Tak ayal resiko ini sering muncul dan meresahkan, mungkin hanya padaku tidak kepada mereka.


Tadi ada pemikiran seperti ini :
Dulu mengenal saja tidak. Dulu tahu saja tidak. Apalagi akrab. Meskipun sekarang masih sering banyak muncul pertanyaan, namun dulu ada pertanyaan lebih banyak lagi. Tapi satu yang selalu pasti dan belum pernah berubah sejauh ini, mereka berada di satu lingkup yang aku sangat hargai.


Lalu sekarang yang sangat aku rasakan adalah seperti ini :
Aku tentu senang berada dekat mereka dan bisa begitu mudah bersama mereka. Meskipun sebenarnya aku juga masih belum terlalu mengenal mereka jauh jauh lagi. Namun mungkin justru karena aku tidak berniat melangkah lebih dalam lagi, sampai sekarang aku masih bisa mengatasi semuanya dengan cukup baik. Tak jarang sih aku kesal, sebal, bertanya-tanya tentang mereka. Namun karena yang mengalami diriku, jadi semuanya bisa dengan mudah menguap saat mereka terasa sangat nyata di sampingku.


Apa yang sebenarnya ingin aku sampaikan di sini?


Aku senang memiliki kalian. Terakhir kali aku merasakan seperti ini, aku dikecewakan besar-besaran. Tapi pengalaman seperti itu yang seharusnya bisa membuatku lebih dewasa. Jadi, kini aku sedih karena aku begitu merasa senang. Aku percaya kalau kita masih bisa bersama, halang-rintang apapun takkan membuat kita jauh. Namun tetap saja, aku punya kalian, baru merasakan, dan kini sudah datang waktu kalian melangkah pergi. Pelajaran yang lain yang akan membantuku menjadi lebih dewasa.


Hahahahahahaha..
Glad to know you,
Happy to see you,
Thank you..


Vielen Dank! (=

Jumat, 02 Juli 2010

saat itu datang lagi...

aku pernah merasakan itu dulu, dan tak ingin merasakan hal tersebut lagi.
lalu kini aku merasakan hal seperti itu. hal yang selama ini selalu aku cari karena aku yang ternyata merasa begitu kehilangan. hal yang membuatku begitu nyaman dalam menjalani hidup ini.


kemudian aku pun takut hal yang sama terulang kembali. terlebih lagi aku sudah mulai seperti menghadapi kenyataan seperti itu. dan seperti mendapat peringatan. ah, aku sungguh tak pernah membuat kejadian seperti saat itu terulang kembali.


aku kehilangan kemampuan merangkai kata.
aku kehilangan fokus menghadapi tujuan.
aku kehilangan ketenangan untuk terus berjalan tanpa menoleh.
aku kehilangan diriku yang terbentuk untuk siap menghadapi saat seperti itu
aku kehilangan akal sehatku...


hei, tak bisakah kita hanya terus melangkah ke depan?
menatap taman yang terbentang,
bersama bunga yang dihinggapi kupu-kupu terbang,
dan bermekaran dihisap sang kumbang.
mengapa terlalu sulit aku ini menipu diri?
selalu tak tahu apa yang mau dilakukan,
dan tak mengetahui mana yang merupakan kebenaran.
aku bahkan entah tak tahu iri pada siapa.
jujur ku tak apa jikalau aku harus terus memberi,
namun disini ada titik dimana aku merasa perlu perasaan berbeda.
dimana perasaan itu akan semakin membuatku tak berpindah.
aku hanya diam karena merasa nyaman.
hei, aku bukan orang sabar.