LIFE LIFE LIFE

we do nothing except trying alive

Jumat, 18 Februari 2011

Tentang Audrey (Lanjutan..)

Lama-lama aku bisa gila. Tidak ada yang memaksa Andre untuk tetap selalu berada di dalam pikiranku, namun sosoknya tak pernah pergi.


Aku terganggu olehnya. Sudah lama. Tapi tahukah kau apa yang lebih menggangguku? Mendapati dirinya tidak lagi berada di dekatku. Melihat dirinya dari jauh, bukan dari jarak yang hanya beberapa senti. Dan tanpa aku sadari, aku terus menatap dirinya.


Aku bisa gila.


Mengbo tidak pernah menyadari ada yang berbeda dariku. Aku sudah tidak punya tempat di dalam pikiranku untuk memperhatikannya, sadarkah dia? Oh ya, tidak. Aku menjauhi kamu, Bo!


Kemarin Andre sakit.


Period. Nothing more. Mungkinkah ia sakit seperti itu karena telah lama bulan berganti dilewati oleh dirinya tanpa sedikit pun berdekatan denganku? Bukannya aku mau berdekatan dengannya, hanya saja hati ini menjadi pilu melihat dirinya.


Andre sakit.


Dan bayangan wajahnya yang tak ceria menusuk-nusuk ingatanku. Membuatku rabun. Kemudian tiba-tiba tak bisa melihat apapun yang sebenarnya. Ya, aku tidak bisa mengetahui mana yang benar-benar nyata dan mana yang hanya ilusi.


Sampai kapan aku bisa bertahan?

Meine Zukunft

di atas kertas semuanya terlihat mudah. saat jari-jari menggerakkan tinta untuk memenuhi kekosongan yang ada, tidak ada sedikit pun keraguan dan semuanya dipenuhi harapan. tiada asa.

kini aku buta. kehilangan arah dan kehilangan pegangan. tak berpikir jauh untuk kendali dalam hidupku bahkan. aku tersesat dalam gelap. aku tak bisa melihat apa yang ada di depan, yang dulu mudah untuk kulihat dan kupegang sebagai kenyataan.

bukan air mata yang saat ini dibutuhkan untuk dikembalikan. hanya sedikit pencerahan dan kepercayaan saja mungkin tak apa.

Rabu, 02 Februari 2011

masa kelam itu..

Rasanya seperti hati ini kosong. Ketika kusadari engkau pergi. Aku tak menyadari kepergianmu. Karena memang tak pernah kuduga akan seperti itu.


Orang bilang tidak nafsu makan. Aku tetap lapar. Orang bilang tidak bisa tidur. Aku tidur nyenyak semalaman. Namun hati ini kosong. Baiklah kalau orang melihatku baik-baik saja. Cukup kau yang tau, aku tidak.


Seharusnya tidak ada yang runtuh di duniaku. Karena dirimu begitu penting bagiku, juga dikarenakan aku. Ada aku padamu. Yang menghilang pergi itu kamu, bukan diriku. Lalu mengapa duniaku menjadi tak setegap dulu lagi?


Ada yang bilang aku masih bisa menjalin lagi yang lain tanpanya. Dan seperti yang kukata sebelumnya, itu benar. Namun hati ini kosong. Bukan karena aku tak bergerak maju, tetapi lebih karena hati ini belum mendapatkan kepastian. Hati ini terisi apabila ia tenang. Ketenangan didapat bila ku sudah mendapat pengganti dirimu, secara pasti.


Padahal kau tau aku sulit bernapas tanpa dirimu, akan tetapi kau tetap pergi meninggalkanku. Mulut ini masih bisa berucap, namun kata-katanya tak lagi teringat. Hei, aku pelupa sayang! Tapi aku takkan lupa bahwa : aku tak ingin ditinggal pergi...