LIFE LIFE LIFE

we do nothing except trying alive

Kamis, 24 Maret 2011

Tulisan di Tengah Hujan - Part.6

Aku bosan memikirkanmu.

Lalu aku bertemu hujan. Bukannya aku sudah lama tak bertemu hujan, hanya saja hujan biasanya bisa memaklumi semuanya untuk pergi. Kali sudah tak bisa lagi. Kata kata ini mencumbu hujan tak ingin dilupakan pergi.

Aku menatap lampu-lampu di jalan yang silih berganti. Aku berdiri di tempatku tanpa ada pergerakan berarti. Bukan karena aku segitu inginnya menatap hujan, akan tetapi aku sedang menunggu peri.

Seorang hantu menghampiri. Aku tersenyum dan ia membalas dengan ramahnya. Aku jadi sedih mengingat banyak orang yang sering langsung ketakutan melihat dirinya. Atau yang menghina di belakangnya. Padahal mereka sedang mencari sesuap nasi. Hanya saja tak bisa dengan cara seperti kita ini. Terkadang juga sih. Dan terkadang semua itu salah mereka sendiri. Jadi tak tau bagaimana cara membela mereka. Yang pasti, yang satu ini takkan ragu kubela.

Hujan kini memberitahuku. Aku ini sebenarnya pemilih. Serta penanti. Yang begitu setia meski harus tersakiti. Apakah benar perwujudan seperti ini masih bisa memijakkan kaki di bumi?

Tuhan tau segalanya. Bahkan untuk seseorang seperti aku ini, Dia selalu membuka jalan-Nya. Pilihan yang ada di hadapanku, Ia yang menunjukkan. Pilihan yang akhirnya menemuiku, ia yang menakdirkan. Aku berusaha bertemu dengan takdirku bukan dengan berlari mencari. Akan tetapi dengan bersabar menunggu, di persimpangan yang telah ditunjukkan Tuhan. Kalau saat ini aku masih belum bertemu dengan peri pengisi hatiku, bukan karena ia takkan tiba, hanya karena aku yang telah lebih dahulu tiba. Tak perlu mengeluh akan penantian panjang yang tak pasti, karena banyak hal menarik yang sebenarnya mengisi. Selama matamu tidak sengaja ditutupi, dan hatimu membuka dengan senang hati. Tidak perlu terlalu banyak kunci. Hanya satu kunci sehingga kunci yang lain bisa kau ambil saat kunci yang tergantung terbawa air.

Air hujan...

Selalu membawa banyak kata untuk dirangkai. Hanya saja seringkali tidak memaksa untuk dikenang.

Periku tiba. Dan perasaan menjadi lega. Meskipun kulit yang menempel luka-luka. Mata kelelahan menatapan berjuta sinar berjuta. Hidung tak kuat menahan duka. Mulut asam tak berasa. Air penuh memasuki telinga. Tapi karena kamu ada, semua seperti disiram air sejuk tak terhingga. Ada perasaan nyaman di dada.

Tahukah kamu? Meskipun mulutku tidak spontan menunjukkan senyumnya, ia sedang tertawa. Aku bukan rupa yang bertopeng sejuta. Karenanya pintu hati terbuka. Dan kamu, bisa melihat semuanya.

Hanya saja, apakah kamu bisa menerima semuanya?

Bandung, 24 Maret 2011

Selasa, 22 Maret 2011

curahan pada tulisan

entah kapan kurasakan berkurang. oke kalo emang aku tahun ini punya goal yang lebih besar lagi. tapi karena apa ya kemarin lalu tulisanku terasa begitu menurun? apakah turunnya prestasiku di kampus benar-benar berdampak sebesar itu? argh! hubungan sebab-akibat dalam hidup ini terkadang membuatku berpikir tanpa ujung. dan lelah memikirkan jadinya. aku suka menulis. aku suka berpikir. tapi terkadang semua itu hilang dalam pikiranku saja. kata-kata yang dirangkai itu unik, sehingga ia seringkali senang hanya muncul sekali. setiap orang memiliki kegemaran dan caranya masing-masing. setiap orang itu unik. lalu kenapa huruf yang kurangkai menjadi semakin sedikit akhir-akhir ini?

sedikit tentang jodoh[menurut]ku

Orang bilang "Jodoh itu sudah ditentukan oleh Yang Di Atas"
Salah satu temanku mengajukan teori lanjutannya "Jodoh itu tetap harus dicari, tapi jodoh itu sudah di-approve sama Yang Di Atas"

Bagi aku sama saja. Jodoh masih terlalu kelabu di mataku. Sebenarnya hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah, hanya saja selama perbedaan antara jodoh dan nafsu masih belum bisa diketahui secara pasti, hal seperti itu akan menjadi masalah.

Rasanya pasti selalu ingin kalau orang yang kita sukai merupakan jodoh kita. Atau pacar kita kini yang menjadi jodoh kita. Sayangnya bahkan sepasang anak manusia yang sudah terikat tali pernikahan pun belum tentu berjodoh. Membayangkan hal tersebut, rasanya begitu miris apabila orang yang sudah kita sayang begitu dalam ternyata bukanlah jodoh kita. Membayangkannya membuatku seringkali merasa tidak bisa konsisten. Akan tetapi konsisten juga bukanlah jawaban yang tepat.

Perasaanku kepada seseorang yang pernah terasa begitu dalam mungkin hanya karena aku tak ingin menjadi orang yang tidak konsisten. Atau memang karena aku sendiri yang terlalu memagari dua hal yang berbeda tanpa memikirkan tentang kemungkinan si kelabu?

Di satu sisi ingin sekali segera bertemu dengan orang yang telah dijodohkan oleh kita. Namun di sisi lain masih terdapat perasaan ragu apakah memang sudah benar dia? Sudah begitu, aku sebenarnya, benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mencari jodoh itu. Apa yang benar-benar harus dilakukan?

Lalu kutemukan jawaban yang sedikitnya mungkin membantu. Perbuatan itu tidak mesti langsung menuju kepada objeknya kan? Mungkin sebenarnya yang harus dilakukan untuk mencari jodoh, selain berinteraksi dengan lawan jenis, adalah melakukan yang baik untuk diri sendiri. Kenyataan membuktikan bahwa kita akan mendapatkan sesuatu yang benar-benar tepat dengan diri kita. Dan memang segalanya dimulai dari diri kita bukan?

Ibu dari seorang temanku pun memiliki jawaban yang menenangkan mengenai jodoh. Bahwa sebenarnya kita akan mengetahui seperti apa rasanya seorang jodoh itu. Kita akan mengerti bagaimana yang tepat itu sebenarnya.

mencari, menunggu, dan menanti dengan pasti..

Jumat, 18 Maret 2011

Referensi Cinta Sejati dari Kaskus...

mulai dari ciri-ciri tentang cinta sejati sampe contoh-contohnya.

terus ada cerita tentang seorang perempuan buta. dia janji sama cowoknya kalo dia akan menikah sama si cowok itu kalo dia udah bisa ngeliat. akhirnya pas dia bisa ngeliat, dia ngeliat kalo ternyata cowoknya buta. dia langsung pergi gitu aja ninggalin si cowok. padahal pendonor matanya itu adalah si cowok. dan padahal dulu orang-orang juga ngejauhin dia pas dia buta.
kenapa dia harus melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan orang lain yang tidak tau apa rasanya menjadi dirinya? People forget about many things anyway.

terus ada lagi kisah di v-clip, buatan orang korea kalo engga salah. sama-sama ceritanya tentang suatu kebutaan. jadi si ceweknya ini jadi buta karena suatu accident, yang bisa dibilang ketidakhati-hatian si cowok ini menjadi salah satu penyebabnya. terus pas si cewek udah bisa ngeliat lagi, si cowok uda pergi ninggalin dia. engga bilang apa-apa. semacam merasa bersalah kali ya. awalnya aku pikir seperti itu. tapi kemudian diketahui kalo si cowok ini ternyata melepaskan semua kehidupannya demi si ceweknya bisa ngeliat lagi. yap, dia ngedonorin matanya ke si cewek.
anehnya, kenapa di akhir cerita si ceweknya cuma nangis ngeliatin si cowoknya ya? I really don't get any message from the end.

jadi kapan aku bisa kembali bisa lebih percaya?

Karena mikirin kamu,

aku jadi menemukan suatu jawaban yang kadang ditanyakan. bagi aku, kamu dan sahabat aku itu sama pentingnya. saat aku lagi galau karenamu, aku langsung curhat ke sahabatku. dan saat sahabat aku itu lagi nyebelin banget di mata aku, maka aku akan cerita ke kamu.


i really love you both =)