Rasanya seperti hati ini kosong. Ketika kusadari engkau pergi. Aku tak menyadari kepergianmu. Karena memang tak pernah kuduga akan seperti itu.
Orang bilang tidak nafsu makan. Aku tetap lapar. Orang bilang tidak bisa tidur. Aku tidur nyenyak semalaman. Namun hati ini kosong. Baiklah kalau orang melihatku baik-baik saja. Cukup kau yang tau, aku tidak.
Seharusnya tidak ada yang runtuh di duniaku. Karena dirimu begitu penting bagiku, juga dikarenakan aku. Ada aku padamu. Yang menghilang pergi itu kamu, bukan diriku. Lalu mengapa duniaku menjadi tak setegap dulu lagi?
Ada yang bilang aku masih bisa menjalin lagi yang lain tanpanya. Dan seperti yang kukata sebelumnya, itu benar. Namun hati ini kosong. Bukan karena aku tak bergerak maju, tetapi lebih karena hati ini belum mendapatkan kepastian. Hati ini terisi apabila ia tenang. Ketenangan didapat bila ku sudah mendapat pengganti dirimu, secara pasti.
Padahal kau tau aku sulit bernapas tanpa dirimu, akan tetapi kau tetap pergi meninggalkanku. Mulut ini masih bisa berucap, namun kata-katanya tak lagi teringat. Hei, aku pelupa sayang! Tapi aku takkan lupa bahwa : aku tak ingin ditinggal pergi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar