Aku sebal.
Niatnya, buku Raditya Dika yang terbaru (yang lucunya ampun ampun, Marmut Merah Jambu) akan menemani perjalananku malam ini. Perjalanan kemana? Ke tempat les, ke rapat himpunan. Tapi niat tinggal niat. Karena kenyataannya, batal, gagal buku lucu nan imut itu kubawa.
Aku sebal.
Saat disarankan menulis, aku tidak bisa berkata "Yak!" Tak bisa langsung menulis saja. Ugh kesal. Lho, memang mengapa tak bisa? Karena fasilitas yang kemaren lalu begitu aku puja dan manfaatkan, hanyalah trial belaka. 30 hari setelah masa pengaktifannya, tak bisa lagi ia berguna. Oke ini bodohnya aku, karena aku tak mengerti harus mengurusnya kemana.
Aku sebal.
Begitu sadar aku kalau sangatlah bergantung kepada orang lain. Bosan sedikit sms semua teman. Mengantuk sedikit sms semua teman. Sedih sedikit sms semua teman. Kesal sedikit sms semua teman. Marah sms semua teman. Labil pun sms teman-teman. Berbunga-bunga berteriak kepada seluruh penjuru bumi inginnya.
Semua saja aku lakukan. Semua saja aku keluarkan. Semua saja aku tunjukkan.
Namun,
Aku senang bisa menulis lancar. Menulis di sini. Menulis di leppi. Menulis di buku diary. Hmm? Sebenarnya, rasa pegal tangan ini pasti kalau menulis langsung pada sebuah buku. Memang yang paling menyenangkan adalah menarikan jari di atas tuts tuts keypad.
Hal yang menyenangkan, semoga takkan berhenti mengalir keluar...
Senin, 14 Juni 2010
Sore hari bersama si Gemini =)
hey, thanks for your comment on my blog
BalasHapusit's been abandoned for months though
oh, coba endapin perasaan uneg2 jadi sesuatu yg bukan curhatan, play with words! ;)
best regards