untuk kamu yang ada di sana.
beneran deh aku ngga pengen begini sebenernya.
cuma,
ada cuma. cih.
kalo aku, jujur, sudah membuat semuanya dipasrahkan saja..
aku hanya ingin menikmati hidup yang terbentang,
menangani semua realita yang ada,
tapi bukan tentang kamu..
orang yang sering memelukku telah membantu banyak saat aku bertemu kerikil seperti ini..
yang mana kerikil ini terlalu sering bermunculan..
haaahhh, mungkin bukan kerikil itu yang salah,
tapi memang hanya aku yang selalu salah dalam menentukan arah..
orang-orang ini namun tetap percaya,
bahwa suatu saat pasti akan tiba waktunya..
sayangnya aku tidak ikut mudah percaya,
terlalu banyak pertanyaan dan ketakutan yang muncul sekarang..
orang yang sering mencumbu keningku berpendapat lain lagi..
kehidupan yang terus berjalan,
memang sepatutnya mengalir seperti ini,
dan wajar sajalah kalau kemudian aku memikirkan kamu..
kebisuan mereka mengenai hal ini,
ternyata merupakan penantian mereka akan suatu kisah dari bibir ini,
sayangnya kenyataan berkata lain.
semua ini justru baru akan diakhiri..
kalau aku boleh mengurung diri,
ingin saja aku melupakan semua ini dan kamu kuanggap tak pernah ada lagi..
namun saat aku berpikir lebih jauh lagi,
sebenarnya apa yang kuinginkan tentang kamu bukanlah hanya mimpi..
apa sih yang sebenernya aku inginkan?
aku juga tak tau sebenarnya,
hmmm,
jadi ingat pernah ada yang bilang,
"coba kamu liat ke dalam hati kamu lagi,
sebenarnya jawaban itu sudah ada di dalam hati kamu"
oh oke.
sebenarnya udah ada (cuma bisa mengiyakan saja)..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar