LIFE LIFE LIFE

we do nothing except trying alive

Senin, 11 April 2011

Makna sesungguhnya dari Mario Teguh

Semalam terdengarlah quote indah dari seorang Mario Teguh :
Menarilah seperti tidak ada yang melihat, Menyanyilah seperti tidak ada yang mendengar, Mencintailah seperti tidak ada yang terluka


Well, awalnya tidak terdengar seperti sesuatu yang mudah dijalani. Karena mereka yang melihat tarian dan mendengar alunan melodi akan segera menilai. Dan dalam setiap cinta selalu ada luka. Memang sudah sewajarnya. Jadi perasaan ini sedikit berkata bahwa kali ini bapak Mario Teguh tidak terlalu membantu. Saya pun tidak mau melanjutkan memahaminya untuk mengerti lagi.


Namun ilham akan kutipan tersebut tiba-tiba muncul ke permukaan. Dalam sekejap makna sesungguhnya seperti terdengar, jauh lebih dalam, dan seperti biasa, selalu membantu untuk menjalani kehidupan. Ternyata saya masih belum bisa salah dalam menilai seorang Mario Teguh. Karena kini bahkan saya menangkap dua makna yang sangat indah dari kutipan perkataan beliau.


Penilaian dan luka memang akan selalu ada. Tapi bukankah dengan penilaian kita jadi bisa mengetahui dimana kesalahan kita dan memperbaikinya? Dan bukankah kita juga bisa belajar sesuatu dari luka yang kita dapat? Terlebih lagi, pelajaran dari sebuah luka akan memberikan hadiah kedewasaan yang dapat menuntun kita menjalani kehidupan. Saya rasa benar. Jadi saya yang tidak bisa melihat makna yang sesungguhnya dari kutipan di atas adalah seorang yang masih tertutup oleh rasa takut. Dan rasanya semua orang juga memiliki rasa takut. Hanya saja, biarkan tirai ketakutan itu terbuka dan kemudian kita akan dapat melihat banyak hal indah, tidak hanya dari sebuah kutipan melainkan juga dari perjalanan kehidupan kita ini. Hingga betapa indah juga sang cinta itu sesungguhnya. Jadi, bukalah tirai ketakutan.


Keindahan yang terdapat pada suatu hal tidak akan bisa keluar sepenuhnya apabila insan yang menjalankannya tidak bisa menikmati apa yang sedang ia rasakan. Bukankah kita menginjakkan kaki di atas bumi pertiwi ini dengan jiwa dan raga? Dan mereka berdua adalah dua elemen yang saling mendukung. Sehingga sebuah raga yang utuh dan sempurna tidak akan bisa menghasilkan suatu hal yang indah tanpa jiwa yang menyertai. Dan jiwa itu akan keluar sepenuhnya apabila kau sedang sendiri. Atau kau memejamkan matamu, berhubungan dengan ruangan jiwa di dalam dirimu. Kemudian kamu akan menikmati tarian yang kau tarikan, merasakan melodi yang keluar dari nyanyianmu, dan bersyukur akan cinta yang mengiringimu. Bahwa sebenarnya cinta dapat membuatmu lebih hidup menjalani kehidupanmu. Intinya, hubungilah ruangan jiwamu.


Menarilah seperti tidak ada yang melihat...
Menyanyilah seperti tidak ada yang mendengar...
Mencintailah seperti tidak ada yang terluka...


Cobalah seperti tidak akan gagal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar