LIFE LIFE LIFE

we do nothing except trying alive

Kamis, 17 Juni 2010

Hal yang Menusuki Terus Sejak Entah Kapan Tepatnya

namanya dingin. aku lupa kapan ia datang. yang pasti, tiba-tiba saja aku bisa bilang, hei ini ada dingin, dan detik kemudian aku langsung mengambil langkah seribu agar terlindung darinya. namun sia-sia saja. terkesan aku membenci dingin kah? semoga tidak. karena bukan begitu sebenarnya...


aku suka dingin. karena aku tak perlu kepanasan ataupun mengeluarkan keringat yang bukan dihasilkan dari olahraga. tak perlu ada bau-bau tak sedap hasil perasan keringat. tak perlu ada pening kepala karena panas yang terlalu.


sejak aku mulai menyadari kedatangannya, aku semakin bersiap untuk menyambutnya sehingga aku tak perlu mengeluh saat berhadapan dengannya. berteman dengan si hitam, si oren kesayangan, well, begitulah. aku senang kedinginan yang sesuai kadarnya.


namun kini dinginnya terlalu menusuki. semalam tepatnya dimulai segalanya. keadaan sekitar yang panas awalnya tak membuatku merasakannya menajam. namun justru ketika istirahat diambil dan selesai, kemudian keadaan sekitar tak sepanas sebelumnya, aku langsung merasakan tusukan-tusukan tajam. terutama dari arah depan, dimana tak ada penghalang angin malam di depanku.


awalnya aku kedinginan. namun kemudian angin dingin ini menembus jaketku. ya, jaketku yang tebal itu! semakin lama aku semakin merasakan keanehan pada perutku. kombinasi tidak terlalu mengasup banyak karbohidrat sebelumnya (meskipun sudah banyak lemak yang menempel pada tulang) dan angin malam yang terus menembus badan. sepertinya aku masuk angin. oh-oh.


kurang lebih seperti itulah. pulang malam tidak bisa dibilang baik namun juga bukanlah hal yang buruk. daripada tidak pulang hayo? hehehehehehehe.. setelah minum obat untuk menolak angin, aku pun segera tidur. pagi harinya saat aku terbangun, ternyata Bandung masih dingin. well, aku pun tak membasuh badanku sebelum aku meninggalkan kost menuju kampus.


dingin tak berubah meskipun berada di angkutan kota yang berukuran kecil dan berisi orang-orang. tak juga saat masuk kelas yang berisi tak hanya diriku saja. tak berkurang meskipun hari semakin siang. duh. jadi aku kedinginan. bahkan hingga kini.


nekatnya, aku mandi (ini biasa sih) dan keramas (masih biasa). setelahnya, aku hanya menggerai rambutku saja, jadi ia berbasah-basahan bersama kaosku. kesimpulannya, kaosku basah. uh-oh. jadi dingin dari arah belakang semakin menjadi.


hebatnya, aku internetan. di depan laptop. di depan meja pendek. di atas lantai. tanpa alas. jadi? dingin juga. udah tau dingin, tapi aku sendiri seperti senang menambahnya terus dan terus lagi. dasar.


sudah dulu.
ingin tiduran di atas tempat tidur saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar