LIFE LIFE LIFE

we do nothing except trying alive

Kamis, 30 September 2010

Perasaan yang Terlalu Ingin untuk Dilupakan

Aku yang sekarang menyebut diriku sudah begitu jauh dari khayalan untuk terbang tinggi tentang ini seperti dulu. Namun kemudian aku teringat sebuah novel yang takkan pernah berhenti menyentuh hatiku, meskipun aku tak berada di dekatnya ataupun tak membacanya dalam jangka waktu lama, kisahnya seperti nyata dan takkan mati. Segala lelucon di dalamnya dan kesedihan di dalamnya nyata terasa. Inilah yang mengingatkan aku bahwa apa yang aku hindari ini adalah suatu hal yang sungguh indah.

Yang ngga mau aku rasakan adalah saat-saat aku dicaci dan dihina, saat aku tak diterima meskipun tak berkata apa-apa, saat aku tak diberi kesempatan apapun lagi. Semua kutipan memang benar, kutipan tentang cinta itu indah namun menyakitkan. Indah sampai buta, menyakitkan hingga ingin mati rasa saja.

Padahal rasa itu yang membuat hidup ini lebih hidup. Rasa itulah yang membuat dunia lebih berwarna. Rasa itulah yang membuat bumi bergetar karena terasa bergerak begitu cepat. Kemudian muncul rencana-rencana masa depan yang bahkan mungkin tak pernah menyangka akan memikirkan hal itu sebelumnya. Semuanya terlihat berbeda.


Ada sayap kupu-kupu yang membelai saat tangannya menjabat tanganku.
Terlihat pelangi berjuta warna di matanya.
Suaranya menjadi alunan merdu yang membelai telingaku.
Kejutannya menjadi permen segala rasa di dalam perutku.
Keberadaannya bisa diketahui melalui detak jantungku...

Dunia sepi dan gelap tanpanya.
Hari-hari jadi seperti tak tampak mengalir lancar.
Apa yang dilakukan selalu tak benar saja rasanya.
Udara yang dihirup seperti melontar keluar dari jalur yang seharusnya.
Jiwa dan raga ini membutuhkannya...

Tampak kilasmu menyapu kerinduan itu pun ternyata bisa.
Langkah kakimu ditunggu tangan ini untuk menyambutnya hangat segera.
Tanganmu menggapai indah di antara jalinan raga yang memang telah menanti.
Sentuhanmu adalah obat di dalam ketidaksengajaan yang disengaja.
Senyuman dan lirikan matamu mengusai diriku hingga akhirnya aku lupa yang semestinya...

Tinggal ragu yang tak berteman.
Namun tetap bisa muncul dan meredam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar